Pada tahun 2022, Presidensi Indonesia telah menyelenggarakan G20 2022 dengan berbagai rangkaian acara yang salah satunya adalah Anti-Corruption Working Group (ACWG). Beberapa outcome dokumen strategis yang disepakati adalah High-Level Principles (HLP) on Enhancing the Role of Auditing in Tackling Corruption, Compendium on Public Participation and Anti-Corruption Education, serta Accountability Report 2022.
Accountability Report 2022 (AR 2022) merupakan Laporan komitmen negara-negara anggota G20 yang berfokus pada upaya-upaya untuk melawan korupsi di bidang kepabeanan dan menanggulangi korupsi dalam sektor olahraga. AR 2022 digunakan sebagai alat untuk menilai implementasi yang dibuat oleh negara-negara G20 terhadap komitmen yang disepakati pada tahun 2017 di Jerman High Level Principles on Countering Corruption in Customs dan tahun 2021 High-Level Principles on Tackling Corruption in Sport di Italia, serta sebagai upaya mendorong pembelajaran timbal balik atas praktik-praktik baik yang ada, dan mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan implementasi, sesuai dengan hukum domestik dan kerangka kerja masing-masing negara. Selain negara-negara G20, beberapa negara terundang, dan organisasi/entitas internasional, turut menyampaikan capaian dari implementasi dan praktik-praktik baik dari masing-masing negara/organisasi terkait.
Pada tahun 2017, Presidensi Germany menghasilkan dokumen strategis yang menyepakati pedoman dalam penanggulangan korupsi di Kepabeanan. Sejumlah negara anggota G20 yang telah memberikan informasi terkait implementasi dan tantangan global dalam penanggulangan korupsi di sektor kepabeanan diantaranya Argentina, Australia, Brazil, China, European Union, France, Germany, India, Indonesia, Italy, Japan, Mexico, Netherlands, Republic of Korea, Russia, Saudi Arabia, South Africa, Spain, Türkiye, United Kingdom, dan United States.
Negara-negara G20 telah mengambil sejumlah langkah positif dalam pemberantasan korupsi di bidang kepabeanan, diantaranya dengan menyiapkan kerangka regulasi, membangun sistem terintegrasi dan transparan, membangun budaya kerja berintegritas melalui penerapan standar integritas yang tinggi bagi penyelenggara kepabeanan, penggunaan sistem digital, meningkatkan sistem pengawasan untuk mencegah, mendeteksi, dan mengurangi potensi korupsi yang dilakukan melalui pelaksanaan audit berkala, meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta, serta peningkatan sumber daya manusia, baik melalui penyediaan jumlah sumber daya manusia yang memadai, peningkatan kompetensi, serta mengalokasikan anggaran yang cukup bagi operasional penyelenggara kepabeanan, pemberian pendapatan yang sesuai dengan beban kerja, serta pemberian, kompensasi dan fasilitas yang layak sesuai dengan kompetensi dan kinerja pegawai.
Pada saat menghadapi pandemi Covid-19, negara-negara G20 umumnya menyampaikan bahwa kondisi pandemi tidak memberikan dampak penurunan yang signifikan pada pelayanan kepabeanan yang diberikan. Hal ini terutama dapat diatasi melalui digitalisasi dan penggunaan sistem informasi yang sudah dilakukan jauh sebelum masa pandemi, yang pada awalnya bertujuan untuk memberikan layanan yang efisien baik dalam hal waktu dan biaya, transparan, dan mengurangi risiko terjadinya praktik korupsi.
Meskipun langkah-langkah positif sudah diterapkan, sebagian kecil dari negara-negara G20 masih menghadapi tantangan-tantangan dalam melawan korupsi di sektor kepabeanan, antara lain adalah masih terdapat kekurangan sumber daya (jumlah sumber daya manusia serta kompetensi yang belum memadai, teknologi, anggaran, dan lainnya) yang dialokasikan untuk penyelenggaraan kepabeanan, serta masih terbatasnya upaya-upaya pemetaan potensi risiko korupsi di bidang kepabeanan terkait kejahatan terorganisir dan tindak pidana pencucian uang, sehingga diperlukan kerjasama yang lebih baik di masa yang akan datang dari negara-negara anggota G20.
Pada tahun 2021, Presidensi Italia menghasilkan dokumen strategis yang menyepakati pedoman dalam penanggulangan korupsi di bidang olahraga. Sejumlah negara anggota G20 dan organisasi/entitas internasional yang telah memberikan informasi terkait implementasi dan tantangan global dalam pemberantasan korupsi di sektor olahraga diantaranya Australia, Brazil, China, European Union, France, Germany, India, Indonesia, Italy, Japan, Mexico, Netherlands, Republic of Korea, Russia, Saudi Arabia, South Africa, Spain, Türkiye, United Kingdom, dan United States, Selain itu, ikut mendukung pada penyusunan AR 2022 ini adalah INTERPOL, OECD and UNODC.
Negara-negara G20 telah menunjukkan langkah-langkah positif untuk mempromosikan, mengembangkan, dan menerapkan komitmen anti korupsi secara efektif di sektor olahraga, melalui pengembangan undang-undang anti korupsi khusus, seperti undang-undang yang menangani manipulasi kompetisi dan taruhan ilegal, serta pembentukan kerjasama multi pemangku kepentingan yang melibatkan sektor publik dan swasta. Praktik baik lainnya yang telah dilakukan adalah pembentukan badan atau mekanisme khusus yang bertanggung jawab untuk menangani pelanggaran dalam olahraga secara komprehensif termasuk pencegahan, deteksi, respon dan penjatuhan sanksi korupsi dalam olahraga.
Selain itu, negara-negara G20 menyatakan perlunya untuk memberikan perhatian khusus dalam penyelenggaraan pelatihan, pendidikan, dan lokakarya pengembangan kapasitas untuk mengembangkan pemahaman yang komprehensif berbasis bukti tentang sifat, skala, ruang lingkup, manifestasi, dan risiko korupsi dalam olahraga di tingkat nasional, regional, dan internasional. Sebagai pengakuan akan hal ini, negara G20 mendukung program, proyek, satuan tugas, kelompok ahli dan/atau inisiatif lain yang ada untuk mempromosikan dan meningkatkan kerja sama dan pertukaran informasi serta praktik baik antara penegak hukum, otoritas peradilan pidana dan otoritas pencegahan korupsi, serta pembuat undang-undang dan pembuat kebijakan. Negara-negara G20 mendukung inisiatif-inisiatif kerjasama internasional seperti, Group of Copenhagen, INTERPOL Match-Fixing Task Force (IMFTF), International Partnership Against Corruption in Sport (IPACs), International Olympic Committee (IOC) Integrity Sports International Forum, OECD Global Network of Law Enforcement Practitioners against Transnational Bribery (GLEN), dan UNODC Global Operational Network of Anti-Corruption Law Enforcement Authorities (GlobE Network) dan UNODC Programme on Safeguarding Sport from Corruption and Crime.
Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh negara anggota G20 dalam melaksanakan upaya pemberantasan korupsi, pertama, sifat dan skala korupsi di bidang olahraga masih sulit dideteksi, kedua, otoritas pemberantasan korupsi pada masing-masing negara masih dalam tahap pengembangan, terutama untuk menerapkan pendekatan multi pemangku kepentingan. Untuk itu, negara-negara G20 menilai perlunya dilakukan mengembangkan kebijakan anti korupsi yang komprehensif berdasarkan penilaian terhadap risiko, menerbitkan laporan dari badan-badan khusus yang menangani korupsi di sektor olahraga, serta mendorong pengumpulan data tentang korupsi dalam olahraga untuk memungkinkan pembuatan kebijakan berbasis bukti.
Untuk melanjutkan upaya melawan korupsi di bidang kepabeanan dan olahraga, negara-negara G20 menyatakan akan tetap melanjutkan implementasi HLP 2017 High Level Principles on Countering Corruption in Customs dan High-Level Principles on Tackling Corruption in Sport. Forum G20 ACWG dapat digunakan untuk memperkuat kerjasama internasional dan pertukaran informasi di mana negara-negara G20 dapat berbagi praktik baik dan menjalin kolaborasi.
Demikian uraian singkat mengenai AR ACWG 2022. Dokumen AR 2022 yang telah disahkan pada KTT G20 di Bali pada tanggal 16 November 2022 diharapkan akan menjadi panduan untuk negara-negara G20 dalam memperkuat kerangka hukum dan kebijakan antikorupsi, serta untuk mempromosikan peran sektor swasta dan masyarakat sipil, sekaligus mempertahankan standar integritas, akuntabilitas, dan transparansi yang tinggi.
Yuk Sustainers, baca artikel-artikel menarik lainnya yang dapat memperkaya pengetahuan terhadap antikorupsi, integritas, sistem tata kelola, dan lain sebagainya pada website SustaIN. Salam integritas! (FES/SM/DSS)
#ACWG #G20 #Presidensi #Indonesia #Korupsi #KPK #High-LevelPrinciples #Compendium #AccountabilityReport #Audit #PartisipasiPublik #PendidikanAntikorupsi #Custom #Sport #SayNotoCorruption #KorupsiOlahraga #KorupsiBeaCukai #IndonesiaBebasKorupsi