SustaIN sejak tanggal 18 Maret 2020 hingga 20 April 2020 diamanahkan untuk melakukan pendampingan GAP Analysis SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) untuk PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB), yang semula direncanakan dilakukan di Kantor Pusat PT PJB yang berlokasi di Surabaya. Namun, dengan kondisi dan situasi yang dihadapi selama pandemi covid yang tidak memungkinkan pertemuan tatap muka, maka kegiatan tetap berlangsung dengan menggunakan video conference, baik untuk workshop dan wawancara, serta menggunakan sistem cloud untuk analisis dokumen. Adapun kegiatan ini merupakan bentuk kongkrit dalam mendukung implementasi SMAP di BUMN pasca dikeluarkannya Surat Menteri BUMN No.S-35/MBU/01/2020 dan Surat No. S-17/S/MBU/02/2020 pada 17 Februari 2020 yang mewajibkan seluruh BUMN membangun, menerapkan, dan melakukan sertifikasi ISO 37001 SMAP.
Kegiatan workshop dimulai tanggal 18 Maret 2020 dengan materi Penyusunan Bribery Risk Assessment, Pengantar Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, dan SMAP ISO 37001:2016. Senior Advisor SustaIN, Nadia Sarah, Dwi Siska Susanti, dan Pauline Arifin memberikan materi workshop melalui video conference. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta dengan semangat dan antusias walaupun melalui daring. Pemahaman yang baik oleh peserta juga terlihat dari hasil nilai skor kuis yang sangat baik dan juga hasil penyusunan draft Bribery Risk Assessment yang disusun.
Selain kegiatan workshop, dilakukan juga wawancara dengan Divisi, Bidang, Unit hingga jajaran Direksi PT PJB pada April 2020 yang juga dilakukan melalui video conference. Seluruh kegiatan berjalan lancar hingga penyelesaian Laporan GAP Analysis yang SustaIN presentasikan tanggal 20 April 2020.
Sebagai pembelajaran, bahwa situasi pandemi ini tidak menjadi penghalang untuk menjalankan ikhtiar membangun sinergi dan integritas melalui SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan. (HP/DSS)